Bismillahirrahmanirrahim
Anakku,
Saat aku menulis surat ini, aku sedang memikirkan dirimu. Aku cemas memikirkan kelak dunia macam apa yang harus engkau hadapi. Aku sekarang seorang gadis, hanya bisa mempersiapkan diri supaya engkau bisa menghadapi dunia lebih baik dari yang aku alami.
Anakku,
Aku akan menjadi wanita yang paling bahagia saat engkau lahir di dunia, karena Allah telah menitipkan padaku suatu amanah yang akan kuemban dengan seluruh kemampuan yang aku miliki. Dari sekarang, sebelum engkau lahir, aku berdoa agar kelak engkau menjadi rahmatan lil ‘alamin, dan setiap sisi jauh lebih baik dari diriku.
Anakku,
Akan kulakukan segalanya untuk bisa mengantarmu menjadi anak yang shalih, tiada yang kuminta dari dirimu agar engkau senantiasa menjaga dirimu dan imanmu. Ingatlah anakku, meskipun diriku sangat menyayangimu, Allah jauh lebih mengasihimu. Jangan pernah melupakanNya apalagi mengingkariNya. Dan saat aku tidak ada, saat segalanya telah terenggut darimu dan dunia mengucilkanmu, ingat ada satu yang tidak bisa mereka ambil darimu: imanmu. Mereka para pencinta dunia bisa merampas segalanya darimu, dari yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Namun imanmu, dan keteguhan yang ada di dalam hatimu, adalah sesuatu yang tidak pernah bisa mereka ambil. Maka jagalah imanmu, anakku, jagalah iman dan hatimu, agar tetap suci, agar tetap dekat dan merindu pada Allah swt. InsyaAllah, Allah pun akan menjagamu tetap kepadaNya.
Anakku,
Saat ini PR-ku masih banyak. Masih banyak buku, kitab dan artikel yang harus kupelajari, majlis yang harus kudatangi, taushiah yang harus kudengar, dan pengalaman hidupku dan orang lain yang harus kuambil hikmahnya… agar aku bisa pantas menjadi ibumu. Aku ingin menjadi ibu yang bisa mendidikmu, mengajarkan kepadamu tentang hakikatmu sebagai manusia. Aku ingin engkau mengenal Penciptamu dan kekasihNya Rasulullah saw. Pelajari, renungkan, dan jalanilah takdirmu sebagai khalifah di bumi ini, yang menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, serta melakukan perbaikan terhadap segala kerusakan yang telah terjadi. Pelajari, renungkan dan jalanilah dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan hadits. Dalam perjalananmu mencari kebenaran, engkau akan dihadapkan pada persimpangan. Engkau akan mengalami batasan-batasan dalam memaknai Kitabullah dan hadits-hadits. Namun tetaplah berpegang pada keyakinan bahwa itulah yang datang dari Allah, tetaplah berdoa agar ditunjukkan yang haq itu haq, dan yang bathil itu bathil.
Anakku,
Persimpangan akan selalu engkau temui nanti. Manusia pada dasarnya bersifat lemah, dengan iman yang bisa naik dan bisa turun. Maka dari itu berdoalah selalu, berdoalah pada Yang Rahman, Sang Maha Pembolak-balik Hati, agar hatimu tetap teguh berpegang pada jalan Allah. Berdoalah agar selalu diberi petunjuk. Tetaplah istiqamah.
Anakku,
Aku berpesan agar engkau menjadi orang yang pengasih. Kasihilah semua saudaramu dan bantulah mereka dengan apa yang kau punya. Ingatlah selalu kepada anak yatim, santuni mereka, meskipun sedikit, dan senantiasa doakan mereka.
Kepada putriku aku khusus berpesan, jadilah perempuan yang pengasih namun tetap berpendirian. Engkau sebagai wanita adalah perhiasan, maka dari itu jagalah dirimu agar tetap indah dan bersinar dengan cahaya iman. Engkau mungkin bertanya mengapa dunia tidak adil bagimu, ketahuilah, jalan Islam yang kau pilih adalah tapak yang paling memuliakan dirimu. Pelajarilah itu, putri cantikku, dan engkau pun akan mengerti.
Kepada putraku aku khusus berpesan, agar menyayangi kami para perempuan. Kelembutan kami, balaslah dengan kelembutanmu juga. Jangan pernah bersikap kasar terhadap kami. Jangan pernah menganggap kami tidak pantas akan hak-hak tertentu apalagi menindas kami. Telah jelas dituangkan dalam kitabNya bahwa perempuan dan laki-laki ada fitrahnya masing-masing. Karena itu, salinglah menghormati satu sama lain, jangan saling menyakiti.
Anakku,
Dunia tidak akan mudah kepadamu nanti. Umat kita terpecah-belah, ditindas dan dizhalimi. Engka akan menghadapi serangan yang bertubi-tubi dari segala sisi, baik yang jelas maupun yang bersembunyi. Setan tidak akan menyerah, anakku. Namun ia juga telah berjanji, bahwa pengaruhnya tidak akan bisa menggerakkan hati yang berserah diri kepada Allah. Jadi anakku, berhati-hatilah terhadap mereka yang ingin melenakanmu dengan nikmat dunia. Berhati-hatilah terhadap mereka yang melecehkan agamamu. Berdoalah untuk kedamaian, sebagai fitrah kita sebagai Muslim, karena agama kita adalah damai. Berjuanglah dengan bijak untuk menegakkan tiang agamamu. Aku tidak meminta banyak, hanya mulai dari yang kecil dan dari hati yang bersungguh-sungguh.
Anakku,
Memang besar harapanmu pada dirimu. Namun tiada beda dari harapan setiap orang tua, agar anaknya bisa lebih baik darinya. Aku berdoa semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya kepadamu, mendekatkanmu kepada kebaikan, dan memberkahimu dengan iman dan takwa. Semoga Allah mengabulkan doaku. Amin ya rabbal 'alamin
Jakarta, 26 January 2010 22:35PM
No comments:
Post a Comment