Tuesday, February 2, 2010

Ukhti Indahkan Jilbabmu

Semangat sekali Wichi nge-blog hari ini. Hehe. Soalnya biasanya suka banyak nemu artikel bagus dlm sehari, jadi diborong deh. Gapapa, yang penting tetap bermanfaat, Insyaالله.

Nah, ini ada tulisan tentang cara berpakaian yang syar'i untuk para Muslimah. Semoga bermanfaat dan barokah. Amin. Here's the article:

Ukhti Indahkan Jilbabmu

April 15th, 2007 by huriyah
Islam adalah ajaran yang sangat sempurna, sampai-sampai cara  berpakaian pun dibimbing oleh Alloh Dzat yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi diri kita. Bisa jadi sesuatu yang kita sukai, baik itu berupa model pakaian atau perhiasan pada hakikatnya justru jelek menurut Alloh. Alloh berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu adalah baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal sebenarnya itu buruk bagimu, Alloh lah yang Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al Baqoroh: 216).

Oleh karenanya marilah kita ikuti bimbingan-Nya dalam segala perkara termasuk mengenai cara berpakaian.

Perintah dari Atas Langit
Alloh Ta’ala memerintahkan kepada kaum muslimah untuk berjilban sesuai syari’at. Alloh berfirman:
“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu serta para wanita kaum beriman agar mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka mudah dikenal dan tidak diganggu orang. Alloh Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Al Ahzab: 59)



Ketentuan Jilbab Menurut Syari’at

Berikut ini beberapa ketentuan jilbab syar’i ketika seorang muslimah berada di luar rumah atau berhadapan dengan laki-laki yang bukan mahrom (bukan ‘muhrim’, karena muhrim berarti orang yang berihrom) yang
bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah yang shohihah dengan contoh penyimpangannya, semoga Alloh memudahkan kita untuk memahami kebenaran dan mengamalkannya serta memudahkan kita untuk meninggalkan busana yang melanggar ketentuan Robbul ‘alamiin.







Pertama
Pakaian muslimah itu harus menutup seluruh badannya kecuali wajah dan kedua telapak tangan (lihat Al Ahzab: 59 dan An Nuur: 31). Selain keduanya seperti leher dan lain-lain, maka tidak boleh ditampakkan
walaupun cuma sebesar uang logam, apalagi malah buka-bukaan. Bahkan sebagian ulama mewajibkan untuk ditutupi seluruhnya tanpa kecuali-red.

Kedua
Bukan busana perhiasan yang justru menarik perhatian seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai
politik!!!; ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan diantara sesama muslimin. Sadarlah wahai kaum muslimin…

Ketiga
Harus longgar, tidak ketat, tidak tipis dan tidak sempit yang mengakibatkan lekuk-lekuk tubuhnya tampak atau transparan. Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.

Keempat
Tidak diberi wangi-wangian atau parfum karena dapat memancing syahwat lelaki yang mencium keharumannya. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang wanita diantara kalian hendak ke masjid, maka janganlah sekali-kali dia memakai wewangian.” (HR. Muslim). Kalau pergi ke masjid saja dilarang memakai wewangian lalu bagaimana lagi para wanita yang pergi ke kampus-kampus, ke pasar-pasar bahkan berdesak-desakkan dalam bis kota dengan parfum yang menusuk hidung?! Wallohul musta’an.

Kelima
Tidak menyerupai pakaian laki-laki seperti memakai celana panjang, kaos oblong dan semacamnya. Rosululloh melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhori)

Keenam
Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir. Nabi senantiasa memerintahkan kita untuk menyelisihi mereka diantaranya dalam masalah pakaian yang menjadi ciri mereka.

Ketujuh
Bukan untuk mencari popularitas. Untuk apa kalian mencari popularitas wahai saudariku? Apakah kalian ingin terjerumus ke dalam neraka hanya demi popularitas semu. Lihatlah isteri Nabi yang cantik Ibunda ‘Aisyah
rodhiyallohu ‘anha yang dengan patuh menutup dirinya dengan jilbab syar’i, bukankah kecerdasannya amat masyhur di kalangan ummat ini?

Wallohul muwaffiq.

Pentingnya Pendidikan Perempuan (part 1)

Pendidikan memang hak asasi manusia, dan seharusnya setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Akan tetapi, pendidikan yang lebih utama adalah pendidikan untuk perempuan. Mengapa? Karena perempuan yang terdidik dari segi ilmu pengetahuan duniawi dan agama, akan sangat mensejahterakan masyarakat.

Namun ini jarang sekali dilihat oleh orang-orang. Dikarenakan, mendidik perempuan tidak langsung "terlihat" manfaatnya. Sebenarnya, pendidikan sendiri merupakan investasi jangka panjang. Untuk perempuan, jangkanya jadi lebih panjang lagi, hehe. Seorang perempuan, nantinya akan menjadi seorang ibu. Secara alamiah, yang terjadi seperti itu. Ibu-lah yang akan mendidik anak-anaknya. Jika perempuan sebagai ibu pintar dalam ilmu Al-Qur'an, hadits, terus juga di sekolah dan kuliah nilainya bagus-bagus (hehe), pasti akan lebih bijak dalam mendidik anak-anaknya. Tidak ada yang namanya anak dibunuh atau disiksa orangtuanya seperti yang banyak diberitakan akhir-akhir ini di media. Naudzubillah min dzalik.

Orangtua yang cerdas, akan menghasilkan anak yg cerdas. Begitu seterusnya. Sehingga beberapa generasi akan menjadi cerdas, dan tentunya mampu berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang madani.

Jadi, buat para perempuan dan Muslimah, jangan ragu kalau mau belajar. Dijamin nggak bakal rugi, malah banyak untungnya, dunia dan akhirat, InsyaAllah. Apalagi kalau nanti anak kita jadinya pinter dan shalih dan mendoakan kita, akan terus kita bawa amalnya meski kita sudah dalam kubur.

End of Part 1. Part 2-nya, nanti dibikin kalo Wichi udah pinter ngomongin masalah ini, biar agak serius gitu :)

How الله Values Women

I believe that any Muslim, whether man or woman, are just as noble. But in Islam, there are also differences between a man and a woman. These differences does not mean one is lesser than the other, or one is higher than the other. The differences are there to make men and women complement each other, where one is lacking, the other one has the piece to make a whole.

Even then, women sometimes feel downgraded, and I do feel that there are societies that do not value women as they should. But we should use the word "value" carefully. According to whose values are we judging these discriminations?? If we use الله's values, we will learn that He is the Ever Just, Al-Adli. Men are created the way they are, because they have to be responsible for a lot of things, so Alloh gave him the "strength" and" tools" to make him able to handle those big burdens:
  1. An unmarried man is responsible for his own sins if he has reached adulthood (baligh), whereas for a woman who is not yet married, the father is responsible for her sins.
  2. A married man will be responsible for his own sins and the sins of his wife, his unmarried daughter and his son if he has not reached adulthood (baligh).
  3. A man is responsible for his mother and if he does not take the responsibility, he is committing a sin, especially for the oldest son. This does not apply for the daughter, a woman just need to obwy her husband. When a wife commits an act of good, she receives rewards, but if she commits evil, the sin is taken by her husband.
  4. A man is obliged to provide for his wife, if the wife aids him in earning for their living, the husband has no right to touch his wife's earnings without her consent (whereas the wife has every right for the husband's earnings)
  5. On the day of Judgment, the men will be asked of how he is responsible for 4 women: his wife, his mother, his daughters and his sisters.
  6. Men are obliged to go do jihad fisabilillah.
Whereas for women, her roles and tasks are different, but that does not mean she is "lesser" than men:
  1. A woman must be obedient to her husband, but men are obliged to obey his mother 3 times more than to his father. And isn't a mother a woman?
  2. Women receive less inheritance than men, but the inheritance become solely her right and she is not obliged to share with her husband. Whereas for men, although he receives more part of the inheritance, but he must use that inheritance to provide for his wife and children.
  3. Women painfully carry her children and give birth to them, but when she is giving birth, all of الله's creatures in this earth and the angels pray for her, and if a woman dies while giving birth, her death is syahid and her sins forgiven (small sins).
  4. The responsibility of a woman is borne by 4 men: her husband, her father, her sons and her brothers.
  5. A woman may enter heaven from which door she wishes, given she does 5 daily prayers, Ramadhan fasting, obedient to her husband, and maintain her honour and dignity.
  6. A woman who is obedient to her husband and successfully carry her responsibility to Alloh will receive the reward in the same amount like that who does jihad fisabilillah, without having to use any weapon. 
Yes, I do believe there are discriminations for women. Although that exists in all societies and it is not exclusive to Islam. In fact, Islam is a religion who values women more, look at all the ayat and hadits that refer only to women, or how to treat women. If there are inconsistencies in how Muslims treat women, it is not because of the religion, it isdue to the people trying to practice the dien. It is because some people do not understand, and see things from a limited perspective. Humans are created with limitations, it is because of that, that we must keep learning to find the straight path that leads to اللهthrough His Light, the Qur'an, and through the teachings of our Prophet Rasulullah SAW.

*The list is adapted from this blog.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...